ujoh Bilang- Balikpapan terus mempercepat realisasi program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyiapkan tiga lokasi lahan di tiga kecamatan berbeda. Lahan tersebut akan digunakan untuk unit pembangunan pelayanan gizi nasional sebagai bagian dari tahap pertama program ini.
Tiga Lokasi Strategi untuk Dapur MBG
Asisten I Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Zulkipli , menjelaskan bahwa ketiga lokasi tersebut berada di:
- Balikpapan Timur – Kelurahan Manggar Baru (Wilayah Pantai Asri)
- Balikpapan Utara – Kilometer 7
- Balikpapan Barat – Kawasan Industri Tahu Tempe (Wilayah Somber)
“Semua lahan merupakan aset pemerintah daerah yang akan digunakan melalui skema pinjam pakai ,” jelas Zulkipli.

Baca juga: Prediksi Uruguay vs Venezuela 11 Juni 2025 Duel Sengit Perebutan Tiket Piala Dunia 2026!
Saat ini, proses administrasi sedang berjalan untuk memastikan pembangunan dapat segera dimulai, dengan target penyelesaian dokumen paling lambat minggu ketiga Juni 2025 .
Syarat Lokasi dan Skema Pembangunan
Setiap lokasi MBG akan dibangun di atas lahan berukuran 25 x 40 meter dan harus memenuhi kriteria:
- Tidak berdekatan dengan peternakan atau TPA (untuk menjaga sanitasi).
- Mudah diakses kendaraan pengangkut makanan .
- Steril dari potensi polusi lingkungan .
Pembangunan fisik dan desain dapur sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana , sementara Pemkot Balikpapan memastikan lahan yang disediakan layak secara sanitasi dan logistik pusat .
Libatkan Pedagang Kantin Sekolah agar Tak Tergeser
Salah satu inisiatif menarik dari program ini adalah pelibatan pedagang kantin sekolah sebagai bagian dari tenaga penyedia makanan. Dinas Pendidikan Kota Balikpapan menganjurkan agar para pedagang tidak kehilangan penghasilan akibat kehadiran MBG.
“Kami tidak ingin program ini justru mematikan usaha mereka. Sebaliknya, mereka bisa dilibatkan sebagai tenaga penyaji atau karyawan dapur MBG ,” ujar Zulkipli.
Target Jangkauan: 30 Dapur MBG untuk 300.000 Siswa
Saat ini, program MBG baru diujicobakan di 7 sekolah di Balikpapan Selatan , dengan 3.335 siswa sebagai penerima manfaat. Namun mengingat total siswa di Balikpapan mencapai 300.000 orang , dibutuhkan setidaknya 30 unit dapur MBG untuk memastikan semua anak terlayani.
“Kami berharap pembangunan bisa berjalan cepat agar manfaatnya segera dirasakan,” tegas Zulkipli.
Dengan langkah ini, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program prioritas nasional sekaligus menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat lokal. Akankah program ini menjadi model sukses bagi daerah lain? Kita nantikan perkembangannya!